Sabtu, 17 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad i)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Ijuk selembang, tali di situ, keluan di situ
Artinya: Ijuk selembang, tali di situ, keluan di situ: pencaharian tidak mencukupi padahal tanggungan banyak.

Ijuk tidak bersagar, lurah tidak berbatu
Artinya: Ijuk tidak bersagar, lurah tidak berbatu: tidak mempunyai keluarga yang dipandang; dimalui orang.

Ikan biar dapat, serampang jangan pukah.
Artinya: Bekerja dengan hati-hati sekali.

Ikan terkilat jala tiba
Artinya: 
1. Orang yang arif dan bijaksana, cepat mengerti akan maksud/duduk perkara orang lain dan cepat pula memberi jawaban/jalan keluarnya dengan tepat.
2. Cepat tanggap.

Ikut hati mati, ikut rasa binasa
Artinya: Orang yang hanya memperturutkan kata hati saja tanpa menggunakan akal fikiran maka dia akan gagal dalam kehidupannya; binasa.

Ilmu pengetahuan adalah kekuatan
Artinya: (berasal dari pepatah bahasa Inggris: Knowledge is power.)

Seperti padi, kian berisi kian merunduk
Artinya: 
1. Semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya.
2. Kalau sudah pandai jangan sombong, selalulah rendah hati.

Inai tertepung, kuku tanggal
Artinya: Sesuatu yang selesai dikerjakan, tetapi ternyata ada kesukarannya.

Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Artinya: Apa daya tangan tak sampai: ingin mencapai sesuatu, sayangnya syaratnya untuk itu tidak ada atau tidak dipunyai.

Isi lemak dapat ke orang, tulang bulu pulang ke kita
Artinya: Tulang bulu pulang ke kita: dalam menjalankan suatu pekerjaan/tugas, orang lain mendapat senangnya, kita sendiri hanya mendapatkan susahnya.

Itik diajar berenang
Artinya: Melakukan pekerjaan sia-sia karena yang diberi petunjuk telah mahir melakukannya.

Jumat, 16 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad h)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Habis adat dengan kerelaan, hilang adat tegal mufakat
Artinya: Adat lama boleh saja tidak dituruti apabila ada kata sepakat (tegal mufakat).

Habis beralur, maka beralu-alu
Artinya: Setelah upaya perundingan berkali-kali gagal, barulah boleh mengambil jalan kekerasan.

Habis manis sepah dibuang
Artinya:  
1. Dibuang setelah tidak dipakai lagi.
2. Sesuatu disimpan pada saat diperlukan saja, dan dibuang jika tidak diperlukan lagi.
3. Selagi masih digunakan dirawat dengan baik, tetapi bila tidak dipergunakan lagi dicampakkan begitu saja.

Hafal kaji karena diulang, pasar jalan karena ditempuh
Artinya: Semua pekerjaan akan menjadi lancar/mahir jika selalu dilakukan berulang kali.

Hampa berat menjadi sekam
Artinya:  
1. Karena banyaknya sesuatu yang dimiliki, maka tidak peduli kalau ada yang tersia-sia ataupun yang hilang dari padanya.
2. Sifat mubazir.

Hancur badan dikandung tanah, budi baik terkenang jua
Artinya: Meski jasad manusia sudah tidak berbentuk lagi, jika manusia ini pernah melakukan budi baik maka orang lain pasti masih mengingat budi baiknya itu.

Harap akan anak buta mata sebelah, harap akan teman buta mata keduanya
Artinya: Percaya kepada anak sendiri bisa jadi tertipu sedikit, namun percaya kepada teman bisa tertipu sama sekali.

Harap pada yang ada, cemas pada yang tidak ada
Artinya: Orang yang tidak memiliki kesabaran.

Harapkan burung terbang tinggi, punai di tangan dilepaskan
Artinya: Terlalu mengharapkan keuntungan yang belum pasti, yang sudah ada ditangan disia-siakan, akhirnya yang manapun tidak dapat.

Harapkan guntur di langit, air di tempayan dicurahkan
Artinya: Terlalu mengharapkan keuntungan yang belum pasti, yang sudah ada ditangan disia-siakan, akhirnya yang manapun tidak dapat.

Harimau mengaum takkan menangkap
Artinya: Orang yang mengancam lebih dahulu biasanya tidak berbahaya.

Hari pagi dikejar-kejar, hari petang dibuang-buang
Artinya: Selagi waktu masih banyak tidak dimanfaatkan, ketika waktu sudah tinggal sedikit barulah kalang-kabut.

Harum menghilangkan bau
Artinya: Nama yang baik itu menghilangkan kejahatan/kejelekan sebelumnya.

Harum seperti malaikat lalu
Artinya: Sangat harum; sangat banyak memakai wewangian.

Hasrat hati memeluk gunung, apa daya tangan tak sampai
Artinya: Ingin mencapai sesuatu, sayangnya syaratnya untuk itu tidak ada atau tidak dipunyai.

Hati bagai baling-baling
Artinya: Orang yang tak teguh pendiriannya; selalu berubah-ubah.

Hati gajah sama dilapah, hati tungau sama dicecah
Artinya: Hasil yang diperoleh dibagi sama, bila diperoleh banyak maka sama-sama mendapat banyak, bila sedikit maka sama-sama sedikit pula.

Hati gatal, mata digaruk
Artinya: Sangat ingin, tetapi tak mempunyai syarat untuk mendapatkan keinginan tersebut.

Hemat pangkal kaya
Artinya:  
1. Orang yang selalu berhemat akan menjadi kaya.
2. Bila ingin kaya, hendaklah berhemat. Bila bersikap boros hanya akan menambah hutang.

Hendak air pancuran terbit
Artinya: Yang diperoleh lebih daripada yang dikehendaki.

Hendak menangguk ikan, tertangguk pada batang
Artinya: Mengharapkan keuntungan, namun kerugian yang diperoleh.

Hendak ulam, pucuk menjulai
Artinya: Sangat beruntung; mendapatkan sesuatu lebih dari apa yang diharapkan.

Hidung dicium pipi digigit
Artinya:  
1. Kasih sayang semu.
2. Pura-pura.

Hidup dikandung adat, mati dikandung tanah
Artinya:  
1. Orang yang hidup di suatu tempat harus mematuhi norma yang berlaku di masyarakat.
2. Setiap orang harus menaati adat selama hidupnya dan ingat bahwa ia akan mati.

Hidup enggan mati tak mau
Artinya: Hidup yang sangat menderita, misalnya: melarat karena sangat miskin atau sakit-sakitan terus.

Hidup seperti anjing dengan kucing
Artinya:  
1. Kehidupan yang selalu diisi dengan pertengkaran/perselisihan.
2. Kehidupan yang tidak pernah tenteram.
3. Seseorang yang bertengkar terus-menerus.

Hidup seperti umang-umang
Artinya: Kehidupan yang sangat miskin.

Hidup tolong-menolong, sandar-menyandar
Artinya: Orang yang hidup seharusnya saling bantu membantu.

Hidup tolong-menolong, sandar-menyandar
Artinya: Orang yang hidup seharusnya saling bantu membantu.

Hilang di mata di hati jangan
Artinya: Walaupun tempat tinggal sudah berjauhan namun jangan saling melupakan.

Hilang geli oleh gelitik, hilang bisa oleh biasa
Artinya: Mula-mula tidak menyenangkan dan membuat malu, tetapi lama-kelamaan semua perasaan itu lenyap.

Hujan berpohon, panas berasal
Artinya: Segala sesuatu kejadian itu pasti ada sebab musababnya.

Hujan tak sekali jatuh, simpai tak sekali erat
Artinya: Kerja itu harus berangsur-angsur, takkan selalu dapat selesai sekaligus semuanya.

Hujan turun, kambing lari
Artinya:  
1. Suatu ungkapan untuk mengakhiri suatu kisah/dongeng.
2. Habis cerita.

Hulu malang pangkal celaka
Artinya: Asal-mula kesialan tersebut.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_3483.html?m=1

Senin, 12 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad g)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Gabak di hulu tanda akan hujan
Artinya: Suatu hal/huru-hara akan terjadi karena sudah tampak tanda-tanda ke arah sana.

Gajah di pelupuk mata tidak tampak, kuman di seberang lautan tampak
Artinya: Berarti kebenaran seseorang yang jelas ada tidak di bicarakan namun kesalahan yang sangat kecil dibesar-besarkan.

Gajah derum tengah rumah
Artinya: Kedatangan tamu orang besar.

Gajah dialahkan oleh pelanduk
Artinya: Orang besar dapat dikalahkan oleh orang cerdik.

Gajah ditelan ular lidi
Artinya: Anak orang besar jatuh cinta kepada anak orang kecil/rendah.

Gajah mati karena gadingnya
Artinya: Orang sering mendapat kesusahan/kesukaran justru karena kelebihan yang ada padanya.

Gajah mati tinggalkan gading, harimau mati tinggalkan belang
Artinya: Orang meninggal selalu meninggalkan hal hal yang baik maupun buruk yang selalu diingat orang.

Gajah mati tulang setimbun
Artinya: Orang besar/kaya yang meninggal akan meninggalkan banyak harta pusaka.

Gajah sama gajah berjuang, pelanduk mati di tengah-tengah
Artinya: 
1. Orang-orang besar berkelahi, orang kecil yang menjadi korbannya.
2. Negara berperang, rakyat yang menjadi korbannya.

Gali lubang, tutup lubang
Artinya: Mengambil atau mencari hutang baru untuk membayar hutang yang lama.

Gayung bersambut, kata berjawab
Artinya: 
1. Tak ada pertanyaan/persoalan yang tak dapat dijawab oleh orang arif.
2. Permintaan yang dilontarkan segera dipenuhi oleh orang tempat kita meminta.
3. Setiap orang harus mempertahankan dirinya.

Geleng bukan, angguk ia
Artinya: Mengangguk untuk menyatakan bukan; yang dikatakan tak sama dengan yang ada dalam hati.

Geleng serupa cupak hanyut
Artinya: Sombong/angkuh; kalau berjalan tampak benar sikap angkuh dan sombongnya itu.

Genting menanti putus, biang menanti tembuk
Artinya: 
1. Keadaan yang sudah kritis, misalnya: sebentar lagi pecah perang; sebentar lagi cerai suami-istri.
2. Tegang, berbahaya.
3. Hampir putus (tentang bagian yang mengaus dari suatu benda, misalnya: benang dan tali).

Getah terbangkit kuaran tiba
Artinya: Salah perhitungan/rancangan.

Getikkan puru dibibir
Artinya: 
1. Perbuatan yang menambah kesukaran pada diri sendiri.
2. Benci kepada anak dan istri, makin dibenci makin menyusahkan.

Gila di abun
Artinya: Mengangankan sesuatu yang tak mungkin tercapai.

Guru kencing berdiri, murid kencing berlari
Artinya:
1. Murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk.
2. Menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_796.html?m=1

BIOGRAFI SAPARDI DJOKO DAMONO

Prof.Dr. Sapardi Djoko Damono lahir di Surakarta , 20 maret 1940. Masa mudanya dihabiskan di Surakarta. Sapardi bersekolah SD di Sekolah Dasar Kasatrian. Setelah itu ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Surakarta. Pada saat itulah kegemarannya terhadap sastra mulai nampak. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1955. Kemudian ia melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 2 Surakarta. Sapardi menulis puisi sejak duduk di kelas 2 SMA. Karyanya dimuat pertama kali oleh sebuah suat kabar di Semarang. Tidak lama kemudian, karya sastranya berupa puisi-puisi banyak diterbitkan di berbagai majalah sastra, majalah budaya dan diterbitkan dalam buku-buku sastra. Sapardi lulus dari SMA pada tahun 1958.

Setelah lulus SMA, Sapardi melanjutkan pendidikan di jurusan Sastra Barat FS&K di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah lulus kuliah, selain menjadi penyair ia juga melaksanakan cita-cita lamanya untuk menjadi dosen. Ia meraih gelar sarjana sastra tahun 1964. Kemudian Sapardi memperdalam pengetahuan di Universitas Hawaii, Honolulu, Amerika Serikat (1970-1971) dan meraih gelar Doktor dari Universitas Indonesia (1989). Setelah itu, Sapardi mengajar di IKIP Malang cabang Madiun selama empat tahun. Kemudian dilanjutkan di Universitas Diponegoro , Semarang, juga selama empat tahun. Sejak tahun 1974, Sapardi mengajar di FS UI. Beberapa karyanya yang sudah ada di tengah masyarakat antara lain DukaMu Abadi (1969), Mata Pisau dan Aquarium (1974). Sapardi juga menulis buku ilmiah, satu di antaranya Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. (1978).

Para pengamat menilai sajak-sajak Sapardi dekat dengan Tuhan dan kematian. “Pada Sapardi, maut atau kematian dipandang sebagai bagian dari kehidupan; bersama kehidupan itu pulalah maut tumbuh,” tulis Jakob Sumardjo dalam harian Pikiran Rakyat, 19 Juli 1984. Sebuah karya besar yang pernah ia buat adalah kumpulan sajak yang berjudul Perahu Kertas dan memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta dan kumpulan sajak Sihir Hujan – yang ditulisnya ketika ia sedang sakit – memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia. Kabarnya, hadiah sastra berupa uang sejumlah Rp 6,3 juta saat memperoleh Anugerah Puisi Poetra Malaysia langsung dibelanjakannya memborong buku. Selain itu ia pernah memperoleh penghargaan SEA Write pada 1986 di Bangkok, Thailand.

Bekas anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini juga menulis esei dan kritik. Sapardi, yang pernah menjadi redaktur Basis dan kini bekerja di redaksi Horison, berpendapat, di dalam karya sastra ada dua segi: tematik dan stilistik (gaya penulisan). Secara gaya, katanya, sudah ada pembaruan di Indonesia. Tetapi di dalam tema, belum banyak. Selain melahirkan puisi-puisi, Sapardi juga aktif menulis esai, kritik sastra, artikel serta menerjemahkan berbagai karya sastra asing. Dengan terjemahannya itu, Sapardi mempunyai kontribusi penting terhadap pengembangan sastra di Tanah Air. Selain dia menjembatani karya asing kepada pembaca sastra, ia patut dihargai sebagai orang yang melahirkan bentuk sastra baru. Sumbangsih Sapardi juga cukup besar kepada budaya dan sastra, dengan melakukan penelitian, menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan aktif sebagai administrator dan pengajar, serta menjadi dekan Fakultas Sastra UI periode 1995-1999. Dia menjadi penggagas pengajaran mata kuliah Ilmu Budaya Dasar di fakultas sastra.

Beberapa puisinya sangat populer dan banyak orang yang mengenalinya, seperti Aku Ingin (sering kali dituliskan bait pertamanya pada undangan perkawinan), Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hari Nanti, Akulah si Telaga, dan Berjalan ke Barat di Waktu Pagi Hari.

Kumpulan Puisi/Prosa
"Duka-Mu Abadi", Bandung (1969)
"Lelaki Tua dan Laut" (1973; terjemahan karya Ernest Hemingway)
"Mata Pisau" (1974)
"Sepilihan Sajak George Seferis" (1975; terjemahan karya George Seferis)
"Puisi Klasik Cina" (1976; terjemahan)
"Lirik Klasik Parsi" (1977; terjemahan)
"Dongeng-dongeng Asia untuk Anak-anak" (1982, Pustaka Jaya)
"Perahu Kertas" (1983)
"Sihir Hujan" (1984; mendapat penghargaan Puisi Putera II di Malaysia)
"Water Color Poems" (1986; translated by J.H. McGlynn)
"Suddenly the night: the poetry of Sapardi Djoko Damono" (1988; translated by J.H. McGlynn)
"Afrika yang Resah (1988; terjemahan)
"Mendorong Jack Kuntikunti: Sepilihan Sajak dari Australia" (1991; antologi sajak Australia, dikerjakan bersama R:F: Brissenden dan David Broks)
"Hujan Bulan Juni" (1994)
"Black Magic Rain" (translated by Harry G Aveling)
"Arloji" (1998)
"Ayat-ayat Api" (2000)
"Pengarang Telah Mati" (2001; kumpulan cerpen)
"Mata Jendela" (2002) "Ada Berita Apa hari ini, Den Sastro?" (2002)
"Membunuh Orang Gila" (2003; kumpulan cerpen)
"Nona Koelit Koetjing: Antologi cerita pendek Indonesia periode awal (1870an - 1910an)" (2005; salah seorang penyusun)
"Mantra Orang Jawa" (2005; puitisasi mantera tradisional Jawa dalam bahasa Indonesia)
"Kolam" (2009; kumpulan puisi)

Buku
"Sastra Lisan Indonesia" (1983), ditulis bersama Subagio Sastrowardoyo dan A. Kasim Achmad. Seri Bunga Rampai Sastra ASEAN.
"Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan"
l"Dimensi Mistik dalam Islam" (1986), terjemahan karya Annemarie Schimmel "Mystical Dimension of Islam", salah seorang penulis.

Pustaka Firdaus
"Jejak Realisme dalam Sastra Indonesia" (2004), salah seorang penulis.
"Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas" (1978).
"Politik ideologi dan sastra hibrida" (1999).
"Pegangan Penelitian Sastra Bandingan" (2005)
"Babad Tanah Jawi" (2005; penyunting bersama Sonya Sondakh, terjemahan bahasa Indonesia dari versi bahasa Jawa karya Yasadipura, Balai Pustaka 1939).

Sapardi Djoko Damono banyak menerima penghargaan. Pada tahun 1986 SDD mendapatkan anugerah SEA Write Award. Ia juga penerima Penghargaan Achmad Bakrie pada tahun 2003. Ia adalah salah seorang pendiri Yayasan Lontar.

Sumber : http://ardyatamaniko.blogspot.co.id/2012/11/biografi-sapardi-djoko-damono.html?m=1

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad f)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Fajar menyingsing, elang menyongsong
Artinya: Sambutlah hari dengan semangat berusaha/bekerja yang gigih/kuat.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_6605.html?m=1

Minggu, 11 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad e)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Elok berarak di hari panas
Artinya: Bersenang-senang/berpesta ria baru pada tempatnya bila orang tersebut mampu melakukannya.

Embacang buruk kulit
Artinya: Seseorang yang tampak luarnya/lahirnya seolah-olah tidak baik atau bodoh namun sesungguhnya dia baik hati/pandai sekali.

Emping terserak, hari hujan
Artinya: 
1. Sangat sial.
2. Dagangan dalam jumlah banyak baru diperdagangkan, pecah perang/huru-hara di negeri tersebut.

Enak lauk dikunyah-kunyah, enak kata diperkatakan
Artinya: Perkataan/nasihat yang baik itu seringlah diulang-ulang supaya terpahami dengan baik.

Enau sebatang dua sigainya
Artinya: Perempuan yang menduakan suaminya; istri yang berselingkuh.

Enggang lalu, atal jatuh, anak raja mati ditimpanya
Artinya: Orang yang dituduh melakukan suatu kejahatan karena kebetulan berada di tempat kejadian perkara.

Enggang sama enggang, pipit sama pipit
Artinya: 
1. anak orang besar kawin dengan anak orang besar, orang kecil dengan orang kecil pula.
2. sudah begitu adatnya.

Esa hilang, dua terbilang
Artinya: Terus berjuang/berusaha dengan gigih sampai tercapai tujuan/cita-cita.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_8630.html?m=1

Sabtu, 10 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad d)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Dahulu bajak daripada jawi
Artinya: Orang muda yang belum mempunyai pengalaman dijadikan pemimpin orang tua-tua yang berpengalaman.

Dahulu timah sekarang besi
Artinya: Seseorang yang harkat martabat dan kedudukannya turun.

Dalam lautan bisa diduga, dalam hati siapa tahu
Artinya: Isi hati seseorang tidak dapat ditebak.

Dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan
Artinya: Telah diketahui benar isi hati atau perangainya.

Dari jung turun ke sampan
Artinya: Turun pangkat, turun derajat, jatuh merek.

Dari telaga yang jernih, tak akan mengalir air yang keruh
Artinya: Orang baik-baik biasanya akan mempunyai keturunan anak yang baik pula.

Daripada hidup bercermin bangkai, lebih baik mati berkalang tanah
Artinya: Daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati saja.

Daripada hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang
Artinya: Daripada hidup menanggung malu, lebih baik mati saja.

Daripada hujan emas di negeri orang, lebih baik hujan batu di negeri sendiri
Artinya: Bagaimanapun senangnya hidup di negeri orang, masih lebih senang hidup di negeri sendiri.

Datang tampak muka, pulang tampak punggung
Artinya: Harus mengikuti tata krama.

Datang tidak berjemput, pulang tidak berantar
Artinya: Tidak dipedulikan; diabaikan saja.

Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal
Artinya: Kalau bukan rezeki maka akan habis begitu saja, tetapi kalau memang rezeki maka akan tinggal terpelihara.

Dekat mencari induk, jauh mencari suku
Artinya: Ketika tempat merantau masih dekat maka yang menjadi saudara adalah orang yang seinduk dengan kita, namun apabila tempat merantau sudah jauh maka orang sesukupun sudah cukup jadi saudara.

Deras datang, deras kena
Artinya: Siapa tak tak sabar (mau cepat-cepat saja) dalam berjual beli atau bertukar barang maka dialah yang akan mendapat kerugian.

Diam di bandar tak meniru, diam di laut asin tidak
Artinya: Tetap saja bodoh; orang yang tidak memanfaatkan kesempatan untuk belajar walaupun tinggal di kota.

Diam-diam penggali berkarat, diam-diam ubi berisi
Artinya: Diamnya orang bodoh tidak ada gunanya, diamnya orang yang pandai karena berfikir.

Diam emas, bicara perak
Artinya: Ketika seseorang diam, maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan sedangkan ketika berbicara justru salah dan laku tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh lawan bicara.

Dianjak layu, dibubut mati
Artinya: Sesuatu yang sudah tetap, jangan diubah lagi.

Di atas langit masih ada langit
Artinya:
1. Ketika kita merasa hebat atau pandai, jangan lupa bahwa masih ada orang lain yang lebih hebat atau lebih pandai dari kita
2. Hal itu mengajarkan pada kita untuk dapat berendah hati dan tidak menyombongkan diri.

Diberi kuku hendak mencengkam
Artinya: Diberi sedikit kekuasaan langsung berbuat sewenang-wenang.

Diberi sehasta hendak sedepa
Artinya: Sudah diberi sedikit minta lebih banyak lagi; sangat rakus dan tamak; tidak pernah puas dengan apa yang sudah diperoleh.

Dibuat karena alah, menjadi murka karena alah
Artinya: Dikerjakan dengan baik, tetapi disangka orang jelek juga adanya.

Diganjur surut bagai bertanam
Artinya: Selalu mundur ke belakang.

Digantung tak bertali
Artinya: Perempuan yang tidak diberi nafkah, tetapi tidak juga ditalak.

Digenggam takut mati, dilepaskan takut terbang
Artinya: Orang yang mempunyai kekasih masih muda sekali, mau dikawini masih di bawah umur, mau dilepaskan takut diambil orang.

Digila beruk berayun
Artinya: Dipermain-mainkan saja oleh perempuan cantik.

Diindang ditampi teras, dipilih antah satu-satu
Artinya: Betul-betul dipilih untuk mendapatkan yang terbaik, diuji benar, dipilih satu-satu; uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Diindang tidak berantah
Artinya: Tidak ada yang terpilih; semuanya tidak laku karena tidak ada yang baik.

Di mana ada kemauan, di sana ada jalan
Artinya: Seseorang yang mempunyai niat dan mau berusaha, pasti ada kemudahan jika ada kesulitan yang menghadang.

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung
Artinya: Haruslah mengikuti/menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita.

Di mana tak ada lang, akulah lang, kata belalang
Artinya: Kalau tak ada orang yang pandai, orang yang bodohpun mengaku pandai.

Di mana tembilang terentak, di situ cendawan tumbuh
Artinya: Bila timbul suatu kesukaran, akan dapat pula akal untuk memecahkannya.

Dikasih hati minta jantung
Artinya:
1. Orang yang melunjak diberi sedikit tetapi masih meminta lebih.
2. Orang tidak tahu berterima kasih.

Dikati sama berat, diuji sama merah
Artinya: (dikatakan pada keadaan seimbang, sederajat tentang pangkat atau kedudukan.)

Dimandikan dengan air segeluk
Artinya:
1. Dipuji tidak pada tempatnya.
2. Diberi pertolongan dengan sesuatu yang tidak mencukupi kebutuhan atau kurang bermanfaat.

Dinding sampai ke langit, empang sampai ke seberang
Artinya:
1. Larangan harus tegas supaya ditaati.
2. Kalau bekerja jangan tanggung-tanggung, harus sampai selesai.

Dinding teretas, tangga terpasang
Artinya: Bukti sudah cukup bahwa seseorang berniat jahat.

Dipandang dekat, dicapai tak dapat
Artinya: Kelihatanya mudah tetapi sulit mancapainya.

Di rumah beraja-raja, di hutan berberuk-beruk
Artinya: Harus dapat menyesuaikan diri dengan tempat tinggal kita.

Disisih sebagai antah
Artinya: Tidak boleh ikut campur (karena dianggap hina atau miskin).

Dua kali pisang berbuah
Artinya:
1. Mengalami nasib baik/rezeki lebih dari sekali.
2. Bernasib mujur.

Duduk berkisar, tegak berpaling
Artinya: Ingkar janji.

Duduk meraut ranjau, tegak meninjau jarah
Artinya: Selalu waspada.

Duduk sama rendah, tegak sama tinggi
Artinya:
1. Sejajar dalam martabat atau tingkatnya.
2. Sama adil di kedua belah pihak baik hak dan kewajiban.

Duduk seperti kucing, melompat seperti harimau
Artinya: Mukanya seperti orang bodoh, ternyata kalau sudah bicara baru tampak bahwa ilmu pengetahuannya tinggi.

Dunia tak selebar daun kelor
Artinya: Jangan cepat berputus-asa karena masih banyak yang lain.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_9670.html?m=1

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad c)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Cabik-cabik bulu ayam
Artinya: Dua orang bersaudara berkelahi/berselisih, tetapi lama kelamaan berbaikan lagi.

Cacat-cacat cempedak, cacat-cacat nak hendak
Artinya: Pura-pura saja mencela padahal dalam hati sudah mau sekali.

Cacing menjadi ular naga
Artinya: Orang kecil menjadi orang besar.

Cadik terkedik, bingung terjual
Artinya: Orang yang cerdik saja dapat meleset pendapatnya, apalagi orang yang bodoh - mudahlah ditipu orang lain.

Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum datang
Artinya: Sesuatu yang dipakai untuk sementara saja karena sedang menunggu yang lebih baik diperoleh atau tiba.

Cencang dua segeragai
Artinya: Sekali jalan, dua pekerjaan selesai.

Cencang putus, tusuk tembuk
Artinya: Putusan yang mengikat.

Cerdik perempuan melebuhkan, saudagar muda mengutangkan
Artinya: Orang bodoh tidak perlu dipertimbangkan perkataannya.

Cerdik tak membuang kawan, gemuk tak membuang lemak
Artinya: Tidak hanya mengingat kepentingan diri sendiri.

Cium tapak tangan, berbau atau tidak
Artinya:
1. Periksa diri sendiri dahulu sebelum mengkritik orang lain.
2. Introspeksi.

Coba-coba bertanam mumbang, siapa tahu jadi kelapa
Artinya:
1. Tetap berusaha walaupun peluang keberhasilan tidaklah besar.
2. Bertaruh; siapa tahu bernasib baik.

Condong yang akan menimpa
Artinya: Perbuatan yang akan mendatangkan celaka.

Jumat, 09 Oktober 2015

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad b)

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Badai pasti berlalu
Artinya: Segala penderitaan pasti ada akhirnya.

Badak makan anaknya
Artinya:
1. Laki-laki yang merusakkan anaknya sendiri.
2. Membuat aib terhadap keluarga sendiri.

Bagai air dengan minyak
Artinya: Dua hal yang tidak bisa dipersatukan.

Bagai air di daun talas
Artinya:
1. Ketidakcocokan antara dua orang, seperti air yang ditaruh di atas daun talas akan terpisah.
2. Orang yang tidak mempunyai pendirian.

Bagai air titik ke batu
Artinya: Sukar sekali memberi nasihat kepada orang jahat.

Bagai alu pencungkil duri
Artinya: Pekerjaan yang sia-sia atau tidak mungkin dilakukan.

Bagai anjing beranak enam
Artinya: Orang yang sangat kurus sekali.

Bagai anjing melintang denai
Artinya: Sangat gembira.

Bagai anjing menyalak di ekor gajah
Artinya: Orang yang hina dan lemah hendak melawan orang yang besar dan kuat, tentu tak akan berhasil.

Bagai api dengan asap
Artinya:
1. Tak dapat bercerai lagi/selalu bersama-sama.
2. Berkasih-kasihan.

Bagai api dengan rabuk
Artinya: Berbahaya sekali bila diperdekatkan (misalnya : seperti gadis dengan jejaka).

Bagai aur dengan tebing
Artinya:  Saling tolong menolong; saling membantu.

Bagai aur di atas bukit
Artinya: Sukar disembunyikan oleh sebab mudah sekali dilihat orang.

Bagai ayam bertelur di padi
Artinya: Seseorang yang menyenangi hidup senang dan mewah.

Bagai ayam lepas bertaji
Artinya: Serba berbahaya; dilepas berbahaya, ikut dicampuri juga berbahaya.

Bagai bara dalam sekam
Artinya:
1. Perbuatan jahat yang tak tampak
2. Perasaan yang tersembunyi.

Bagai babi merasa gulai
Artinya:
1. Orang kecil yang beristrikan perempuan bangsawan.
2. Tidak setara.

Bagai bertanak di kuali
Artinya: Biaya yang dikeluarkan terlalu besar sehingga hasil yang diperoleh menjadi sedikit.

Bagai bulan kesiangan
Artinya: Paras rupa yang pucat (karena sakit ataupun patah hati).

Bagai bumi dan langit
Artinya: Dua hal yang mempunyai perbedaan yang sangat jauh. Contoh: Naik sepeda dengan naik mobil, kecepatannya "bagai bumi dan langit".

Bagai cendawan dibasuh
Artinya: (dikatakan kepada orang yang mukanya tiba-tiba berubah pucat sekali karena mendapat malu besar).

Bagai denai gajah lalu
Artinya: Kerusakan yang besar.

Bagai diiris dengan sembilu
Artinya: Suasana hati yang sangat pedih/sakit hati teramat sangat.

Bagai getah dibawa ke semak
Artinya: Perkara yang makin bertambah kusut.

Bagai hujan jatuh ke pasir
Artinya:
1. Nasihat yang diberi tidak berbekas.
2. Tidak ada guna berbuat baik kepada orang jahat.

Bagai inai dengan kuku
Artinya: Tidak pernah bercerai; tidak terpisahkan.

Bagai jampuk kesiangan
Artinya: Bingung; kehilangan akal tak tahu apa yang hendak diperbuat.

Bagai kacang lupa akan kulitnya
Artinya: Seseorang yang lupa akan asal-usulnya. Terutama seseorang yang berasal dari desa dan pergi ke kota, menjadi kaya atau memiliki jabatan tinggi, dan lupa daratan.

Bagai kambing dihela ke air
Artinya: Orang yang sangat enggan melaksanakan pekerjaan yang disuruhkan kepadanya.

Bagai kambing harga dua kupang
Artinya: Anak remaja (terutama anak perempuan) yang merasa dirinya sudah besar.

Bagai katak dalam tempurung
Artinya: Orang yang wawasannya tidak terlalu luas. Ia tidak tahu situasi lain, selain di sekitar tempatnya berada saja.

Bagai keluang bebar petang
Artinya: Berduyun-duyun, banyak sekali berkeliaran kesana kemari.

Bagai kena jelatang
Artinya: Orang yang sangat gelisah.

Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau
Artinya: Sangat sengsara; hidup melarat.

Bagai kerbau dicocok hidung
Artinya: Orang yang tidak punya pendirian atau mengekor saja.

Bagai kucing dengan panggang
Artinya: Berbahaya bila diperdekatkan (misalkan: lelaki dengan perempuan).

Bagai kucing dibawakan lidi
Artinya: Sangat ketakutan.

Bagai kucing menjemput api
Artinya: Kalau disuruh tetapi tidak kembali lagi.

Bagai kucing tak bermisai
Artinya:
1. Orang besar atau pejabat yang sudah berhenti dari jabatannya dan tidak ditakuti lagi.
2. Macan ompong (kias).

Bagai kucing tidur dibantal
Artinya: Sangat sejahtera; tidak takut akan kekurangan (rezeki, makanan, dll).

Bagai kuku dengan daging
Artinya: Selalu bersama-sama; dua orang yang tidak dapat terpisahkan (kekasih, sahabat karib, suami-istri).

Bagai kura dengan isi
Artinya: Sukar diceraikan; tidak pernah bercerai.

Bagai melepaskan anjing terjepit
Artinya: Tak tahu berterima kasih; sudah ditolong malah kita dimusuhinya.

Bagai makan buah simalakama
Artinya: Keadaan yang serba salah. Biasanya digunakan untuk orang yang sedang menghadapi dua pilihan, dan kedua-duanya akan menyebabkan orang tersebut mengalami hal yang buruk.

Kita akan berada diantara dua sisi mata uang yang sangat mustahil untuk di pilih tetapi ketika kita menyadarinya bahwa keduanya perlahan - lahan membunuh kita secara menyakitkan.

Buah Simalakama ikhtisar dari kejadian Baginda Nabi Adam Alaihissalam beserta istri beliau Siti Hawa tatkala beliau memakan buah kuldi terlena dengan kalam - kalam syaitan

Buah ini terlalu indah untuk dilihat, terlalu nikmat untuk dimakan, terlalu sempurna untuk dimiliki, ketika manusia telah menguasai buah tersebut sesungguhnya secara perlahan-lahan buah ini telah menyiksanya hingga tanpa sadar akan terasa menyedihkan di akhirnya.

Bagai membandarkan air ke bukit
Artinya: Mengerjakan sesuatu yang sulit dikerjakan atau sia-sia.

Bagai meminum air bercacing
Artinya: Seseorang yang enggan diajak mengerjakan sesuatu pekerjaan.

Bagai menampung air dengan limas pesuk
Artinya:
1. Perempuan yang pemboros; tak tersimpan sedikitpun harta pencaharian suami akibat keborosan istrinya.
2. Gaya hidup sangat boros.

Bagai mencincang air
Artinya: Melakukan perbuatan atau pekerjaan yang sia-sia.

Bagai mendapat durian runtuh
Artinya: Mendapatkan sesuatu tanpa disangka-sangka; memperoleh rezeki yang tak disangka.

Bagai mendapat gunung intan
Artinya: Sangat girang.

Bagai menegakkan benang basah
Artinya: Melakukan suatu pekerjaan yang mustahil akan berhasil, misalnya berusaha memenangkan perkara yang sudah jelas-jelas salah.

Bagai menggantang anak ayam
Artinya: Perbuatan yang sia-sia; pekerjaan yang sangat sukar.

Bagai mentimun dengan durian
Artinya: Orang yang lemah tidak berdaya untuk melawan orang yang berkuasa.

Bagai musang berbulu ayam
Artinya:
1. Orang jahat yang berpura-pura baik
2. Berpura-pura menolong namun niat sebenarnya menjerumuskan.

Bagai musuh dalam selimut
Artinya:
1. Orang terdekat yang diam-diam berkhianat.
2. Mempunyai musuh yang dekat dengan kita dan dapat mencelakai kita.
3. Musuh dalam kalangan sendiri.

Bagai orang kena miang
Artinya: Sangat gelisah karena mendapat malu ditengah orang banyak.

Seperti ilmu padi, kian berisi kian merunduk artinya:
Artinya:
1. Semakin tinggi ilmunya semakin rendah hatinya.
2. Kalau sudah pandai jangan sombong, selalulah rendah hati.

Bagai pagar makan tanaman
Artinya: Yang disuruh menjaga / mengawasi justru mengambil barang yang dijaga / diawasinya itu.

Bagai pelanduk di cerang rimba
Artinya: Sangat ketakutan; bingung tak tahu mau berbuat apa; kehilangan akal.

Bagai pelita kehabisan minyak
Artinya:
1. Sesuatu yang hampir mati.
2. Tidak diorganisasi dengan baik.

Bagai pinang dibelah dua
Artinya: Dua orang atau hal yang sama, dan tidak terlihat bedanya.

Bagai pintu tak berpasak, perahu tak berkemudi
Artinya: Sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya dibelakang hari.

Bagai pungguk merindukan bulan
Artinya:
1. Seseorang yang mencintai kekasihnya tetapi cintanya tidak berbalas.
2. Merindukan kekasih yang tak mungkin didapat karena perbedaan derajat.

Bagai roda berputar
Artinya: Yang kaya jatuh ke miskin dan yang miskin menjelit ke kaya.

Bagai semang kehilangan induk
Artinya: Orang yang bingung, tidak tahu tujuan karena kehilangan petunjuk/panutan.

Bagai tanduk diberkas
Artinya: Sukar bersatu karena berbeda paham dan pandangan.

Bagai telur di ujung tanduk
Artinya: Keadaan yang sangat membahayakan (kritis/genting).

Bagaimana biduk, bagaimana pengayuh
Artinya:
1. Bagaimana orang tua begitulah anaknya.
2. Bagaimana atasan begitulah bawahan (dalam satu perusahaan).

Bagaimana bunyi gendang, begitulah tepuk tarinya
Artinya: Menurut saja apa yang diperintahkan.

Bagaimana hari takkan hujan, katak betung berteriak selalu
Artinya:
1. Seseorang lelaki yang selalu datang kerumah perempuan dengan maksud tertentu, akhirnya kesampaian juga maksudnya.
2. Akhirnya tergoda juga.

Bahasa menunjukkan bangsa
Artinya:
1. Tabiat seseorang dapat dilihat dari cara bertutur kata mereka.
2. Kesopansantunan seseorang menunjukkan asal keluarganya.
3. Bahasa yang sempurna menunjukkan peradaban yang tinggi dari bangsa pemilik bahasa tersebut.

Bajak lalu ditanah yang lembut
Artinya: Orang yang lemah juga yang menjadi korban kecurangan atau kelaliman.

Baji dahan pembelah batang
Artinya: Orang kepercayaan kita yang kerap kali merugikan kita.

Bakar air ambil abunya
Artinya: Pekerjaan yang tidak akan pernah berhasil.

Barang tergenggam jatuh terlepas
Artinya: Bernasib sial, sesuatu yang sudah dimiliki hilang lagi.

Batu di pulau tiada berkajang jangan
Artinya: Mengerjakan pekerjaan yang sia-sia, yang kecil kemungkinan untuk berhasil.

Bayang-bayang sepanjang badan
Artinya: Belanja/pengeluaran hendaklah sesuai dengan keadaan dan kemampuannya.

Bayang-bayang sepanjang tubuh, selimut sepanjang badan
Artinya: Bijaksana dalam memberi perintah, sesuai dengan yang diperintahkan.

Bayang-bayang tidak sepanjang badan
Artinya: Berbuat sesuatu melebihi wewenangnya.

Beban berat, senggulung batu
Artinya: Pekerjaan / tanggungan cukup berat namun orang yang membantu ternyata malas / bodoh-bodoh semua.

Belajar di yang pintar, berguru di yang pandai
Artinya: Ilmu dari sumber yang tepat.

Belalang dapat menuai
Artinya: Sesuatu yang mudah sekali didapat sehingga menjadi tidak berharga.

Belum besar sudah diambak
Artinya: Belum menjadi apa - apa, sudah menyombongkan diri

Belum bergigi hendak mengunyah
Artinya: Belum mempunyai kekuasaan sudah hendak bertindak.

Belum beranak sudah ditimang
Artinya: Sudah bersenang-senang terlebih dahulu sebelum mencapai tujuan.

Belum bertaji hendak berkokok
Artinya: Belum mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup sudah menyombongkan diri.

Belum diajun sudah tertarung
Artinya: Baru akan mulai melakukan pekerjaan, sudah mendapatkan kemalangan

Belum dipanjat asap kemenyan
Artinya: Umur sudah cukup tapi belum juga menikah.

Belum tahu akan pedas lada
Artinya: Anak muda yang belum mengenal pahit getirnya kehidupan.

Belum tentu, ayam masih disabung
Artinya: Masih ada harapan.

Belum tentu si upik si buyungnya
Artinya: Belum tahu; belum pasti bagaimana keadaannya.

Bengkok sedikit tak terluruskan
Artinya: Sangat keras kepala; tak mau mendengar nasihat orang.

Benih yang baik tak memilih tanah
Artinya: Orang yang berbakat dimanapun dia berada pasti akan maju.

Beraja dihati bersutan dimata
Artinya: Hanya menuruti kemauan sendiri saja.

Berakal ke lutut, berontak ke empu kaki
Artinya: Bertindak semaunya sendiri tanpa menghiraukan orang lain.

Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian
Artinya: Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.

Beranak kandung beranak tiri
Artinya:
1. Tidak adil.
2. Berat sebelah ketika memutuskan sesuatu hal/perkara.

Beranak menurut kata bidan
Artinya: Orang harus mendengar nasihat dari orang yang lebih tahu/ paham.

Beranak tak berbidan artinya:
Artinya:
1. Orang yang melakukan perbuatan gila-gilaan.
2. Melakukan perbuatan yang berpotensi membahayakan diri sendiri.

Berani karena benar, takut karena salah
Artinya: Seseorang yang jujur pasti akan berani untuk mengatakan hal yang sebenarnya, tetapi seseorang yang berbohong akan takut ketika ditanyakan hal yang sebenarnya.

Berapa berat mata memandang, berat jugalah bahu memikul
Artinya: Seberapa berat orang melihat penderitaan yang dialami, lebih berat orang yang langsung mengalami/menanggung penderitaan tersebut.

Berarak tiada berlari
Artinya: Mengerjakan pekerjaan haruslah sesuai dengan sifat pekerjaan/aturan mainnya.

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing
Artinya:
1. Se-ia sekata, sehidup semati.
2. Persahabatan yang erat.
3. Senang dan susah dialami bersama.
4. Pekerjaan yang berat akan terasa ringan apabila dikerjakan bersama-sama.

Berbau bagai embacang
Artinya: Perbuatan yang jahat itu suatu saat akan diketahui oleh orang juga.

Berbelok kucing main daun
Artinya: Melakukan sesuatu dengan tangkas dan gagah.

Berdawat biar hitam
Artinya: Kalau berbuat sesuatu jangan kepalang tanggung; jangan setengah-setengah.

Berbenak ke empu kaki
Artinya: Tidak mempunyai rasa keadilan; hanya menggunakan kekerasan saja.

Berdiang di abu dingin
Artinya: Meminta pertolongan kepada orang miskin, (pasti tidak akan mendapatkan apa-apa dari saudara, tuan rumah, dan sebagainya).

Bergantung tiada bertali, bersalai tiada api
Artinya: Perempuan yang tidak di beri nafkah, namun tidak juga di ceraikan oleh suaminya.

Bergantung pada akar lapuk atau bergantung pada tali rapuh
Artinya: Mengharap suatu pertolongan dari seseorang yang kemungkinan besar tidak akan mampu.

Bergaduk-gaduk diri, saku-saku diterbangkan angin a
Artinya: Omong besar, suka membual, tetapi kantong kosong tidak berduit.

Berguru dulu sebelum bergurau
Artinya: Berusaha bersusah payah dahulu barulah dapat bersenang-senang.

Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki
Lengkapnya adalah:
    Berguru ke padang datar, dapat rusa belang kaki
    Berguru kepalang ajar, bagai bunga kembang tak jadi
Artinya: Jika melakukan sesuatu tidak boleh tanggung-tanggung/setengah-setengah

Berhakim kepada beruk
Artinya: Orang yang memutuskan perkara (hakim) sangat tamak sehingga kedua belah pihak yang bersengketa mendapat kerugian.

Berjagung-jagung sementara padi masak
Artinya: Berhematlah dahulu sebelum mendapat keuntungan yang besar.

Berjalan pelihara kaki, berkata pelihara lidah
Artinya: Selalu berhati-hati / waspada dalam sebarang pekerjaan / kegiatan agar tidak mendapat kesusahan di belakang hari.

Berjalan sampai ke batas, berlayar sampai ke pulau
Artinya: Setiap usaha hendaknya dikerjakan sampai tujuannya tercapai.

Berjenjang naik, bertangga turun
Artinya: Menurut aturan dan urutan yang sewajarnya.

Berkelahi dalam mimpi
Artinya: Mempertengkarkan sesuatu yang sudah selesai atau sesuatu yang tidak penting.

Berkelahi dengan perigi akhirnya mati dahaga
Artinya: Karena memusuhi orang yang dapat memberikan penghidupan/pertolongan kepada kita, akhirnya hidup kita melarat/sengsara.

Berkerat rotan berpatah arang
Artinya: Sudah memutuskan hubungan sama sekali.

Berkering air ludah
Artinya: Sia-sia saja menasehati/mengajari seseorang yang tidak mau mendengarkan/orang yang keras kepala.

Berlayar bernakhoda, berjalan bernan-tua
Artinya: Setiap melakukan pekerjaan/usaha hendaklah menuruti nasihat orang yang lebih berpengalaman.

Bermain air basah, bermain api terbakar
Artinya:
1. Setiap pekerjaan senantiasa ada untung ruginya.
2. Jika baik mendapat pahala, jika buruk dihukum.

Berniaga di ujung lidah
Artinya: Seseorang yang cerdik, tetapi hatinya tidak jujur

Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Artinya: Perbuatan yang walaupun terasa berat, namun dapat menghasilkan hasil yang baik di kemudian hari.
Contoh: menabung sebagian dari penghasilan. Walaupun di waktu menabung, kemampuan membeli seseorang berkurang, namun di kemudian hari, jumlah tabungannya dapat menjadi besar dan digunakan untuk hal-hal yang menyenangkan.

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh artinya:

1. Sesuatu akan berhasil apabila dikerjakan bergotong-royong (bersama-sama).
2. Suatu kelompok/kaum/bangsa akan menjadi kuat dan maju apabila tidak terpecah belah.

Bersuluh matahari, bergelanggang di mata orang
Artinya: Sudah diketahui orang banyak dengan pasti.

Bersuluh menjemput api
Artinya: Sudah tahu masih bertanya juga.

Bertampuk boleh dijinjing, bertali boleh dieret
Artinya:
1. Perjanjian yang sudah dikuatkan dengan syarat dan jaminannya.
2. Sudah ada tanda - tanda yang dipakai sebagai pegangan.

Bertanam tebu di bibir
Artinya: Mempergunakan kata-kata yang manis dan muluk untuk membujuk.

Bertangkai boleh dijinjing
Artinya: Suatu persoalan yang sudah jelas duduk perkaranya.

Bertanjak baru bertinju
Artinya: Melakukan sesuatu menurut aturannya.

Bertemu beliung dengan ruyung
Artinya: Antara dua orang yang bermusuhan sama-sama kuat, sama-sama gagah.

Bertukar beruk dengan cigak
Artinya: Yang menggantikan sama buruknya dengan yang digantikan (pejabat, kepala pemerintahan, dsbnya).

Besar berudu dikubangan, besar buaya dilautan
Artinya: Setiap orang berkuasa di wilayahnya masing-masing atau dibidang keahliannya.

Besar diambak tinggi dianjung
Artinya: Mempunyai kedudukan tinggi karena dipermuliakan pengikutnya.

Besar kapal besar pula gelombangnya
Artinya: Makin tinggi kedudukan / jabatan makin besar pula tanggung jawabnya.

Besar kayu, besar bahannya
Artinya: Bila penghasilan besar biasanya pengeluarannya juga besar.

Besar pasak daripada tiang
Artinya: Lebih besar pengeluaran daripada penghasilan; boros.

Betung ditanam, aur tumbuh
Artinya: Hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan.

Biar alah sabung asalkan menang sosok
Artinya: Biar kalah asalkan kehormatan tetap terjaga / terpelihara.

Biar badan penat asal hati suka
Artinya: Biar badan terasa sakit karena menjalankan suatu pekerjaan, tetapi hati terasa bahagia.

Biar dahi berlumpur asal tanduk mengena
Artinya: Biarlah bersusah payah asalkan maksud dan tujuan tercapai.

Biar kalah sabung asalkan menang sorak
Artinya:
1. Biar kalah asal kehormatan tetap terjaga dan terpelihara.
2. Sebuah peribahasa untuk menghibur hati orang yang kalah.

Biar lambat asal selamat
Artinya:
1. Mengutamakan keselamatan dalam mencapai tujuan.
2. Sesuatu yang sudah pasti jangan digesa-gesakan agar hasil yang diperoleh lebih baik lagi.

Biar jatuh terletak, jangan jatuh terempas
Artinya: Kalau berhenti dari pekerjaan/jabatan lebih baik oleh karena permintaan sendiri, jangan menunggu sampai dipecat.

Biarpun kucing naik haji, pulang-pulang mengeong juga
Artinya: Kebiasaan turun temurun dari nenek moyang biasanya sukar sekali untuk diubah.

Bibir saya bukan diretak panas
Artinya:
1. Nasihat atau ramalan yang diberikan biasanya betul.
2. Pahit lidah.

Biduk lalu kiambang bertaut
Artinya:
1. Perselisihan antara dua orang bersaudara tidak perlu dicampuri oleh orang lain karena sebentar juga akan berdamai.
2. Perselisihan antara dua orang bersaudara, apabila dicampuri oleh pihak ketiga akan segera berakhir dengan perdamaian sedangkan pihak ketiga akan tersisih dan mendapatkan malu.

Biduk satu nakhkoda dua
Artinya: Pekerjaan yang dipimpin oleh dua orang.

Biduk upih, pengayuh bilah
Artinya: Tidak mempunyai daya upaya untuk memiliki sesuatu atau mencapai sesuatu maksud.

Binatang tahan palu, manusia tahan kias
Artinya: Mengajarkan kepada seseorang itu cukup dengan kiasan, sindiran dan ibarat saja, bukan dengan pukulan.

Bodoh-bodoh sepat, tak makan pancing emas
Artinya: Meskipun bodoh tetapi masih dapat memilih mana yang baik untuk dirinya.

Bondong air, bondong ikan
Artinya: Kemana arah pemimpin, kesana pulalah arah anak buahnya.

Buah yang manis berulat di dalamnya
Artinya: Hati-hati dengan perkataan yang manis biasanya mengandung maksud yang tidak baik.

Bukan air muara yang ditimba, sudah disauk dari hulunya
Artinya: Bukan hanya merupakan kabar bohong, tetapi berita yang berasal dari sumbernya.

Bukan biji tak mau tumbuh, tapi bumi tak mau terima
Artinya:
1. Sudah berusaha namun hasil yang diperoleh tidak ada.
2. Sudah meminta/memohon namun tidak dikabulkan atau ditolak.

Bulan naik matahari naik
Artinya: Mendapat keuntungan dari mana-mana.

Bulan terang dihutan
Artinya: Orang yang berpangkat/berkedudukan tinggi di negeri orang, tidak dilihat oleh sanak keluarganya.

Bumi mana yang tiada kena hujan
Artinya:
1. Setiap manusia tak luput dari kesalahan.
2. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan.

Bungkuk sejengkal tidak terkedang
Artinya:
1. Tidak mau mendengarkan perkataan orang.
2. Keras kepala; ngotot.

Buruk muka cermin dibelah
Artinya:
1. Seseorang yang menyalahkan keadaannya yang buruk kepada orang lain, padahal kesalahannya sendirilah yang menyebabkan keadaannya.
2. Tidak mau mengakui kesalahan/kelemahan sendiri.

Burung terbang dipipiskan lada
Artinya: Keuntungan belum diperoleh ditangan, sudah dibagi-bagikan.

Busuk berbau, jatuh berdebuk
Artinya: Sesuatu yang jahat itu bagaimanapun disembunyikan suatu saat akan ketahuan juga.

Busuk-busuk embacang
Artinya: Orang yang tampak dari luar (lahiriah) seperti orang jahat/orang bodoh, namun ternyata hatinya baik/ilmu pengetahuannya tinggi.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata_10.html?m=1

Kumpulan peribahasa Indonesia, kata pepatah, kata ibarat, kata ungkapan dan tamsil (abjad a)

Berikut merupakan kumpulan peribahasa indonesia. Peribahasa dapat berupa kata pepatah, kata-kata ibarat, kata-kata perumpamaan, kata-kata kiasan, kata-kata ungkapan, kata-kata tamsil dll.

Kumpulan peribahasa Indonesia ini di susun menurut abjad. Silahkan menuju ke sini untuk mendapatkan kumpulan peribahasa Indonesia selengkapnya.

Ada gula ada semut
Artinya:
1. beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan
2. beberapa hal di dunia ini selalu diikuti oleh konsekuensinya yang mustahil dihindari.

Ada air ada ikan
Artinya: Di manapun seseorang itu berusaha, tentu ada rezeki.

Ada aku dipandang hadap, tiada aku dipandang belakang
Artinya: Bila sedang berhadapan bermulut manis, tetapi bila berbelakang lain perkataannya.

Ada asap ada api
Artinya:
1. Beberapa hal di dunia ini amat sulit atau bahkan mustahil disembunyikan.
2. Jikalau sesuatu perkara dibicara oleh ramai orang, pastinya ada kebenarannya.

Ada bunga ada lebah
Artinya: Ada bunga ada lebah artinya adalah suatu tempat yang mendatangkan rezeki, pasti akan di datangi oleh banyak orang.

Ada nyawa ada rezeki
Artinya: Selama masih hidup maka seseorang akan tetap mendapat rezeki.

Ada nyawa, nyawa ikan
Artinya: Seseorang dalam kondisi payah; masih hidup belum mati, tetapi salah sedikit nyawa melayang.

Ada sama dimakan, tak ada sama ditahan
Artinya: Segala kesusahan dan kesenangan ditanggung bersama.

Ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang
Artinya: Kalau orang yang dicintai/dikasihi dapat rezeki maka orang tersebut akan dikasihi, dibelai, dimanja dan kalau rezeki berkurang dan tidak ada penambahan bahkan tidak ada maka orang tersebut tidak lagi dihiraukan (tidak disayang, dimanja lagi).

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas
Artinya: Setiap perbuatan baik selalu ada ganjaran kebaikannya; setiap perbuatan jahat pasti ada balasannya.

Ada udang di balik batu
Artinya: Jika seseorang kelihatannya berbuat baik, belum tentu hatinya tulus. Bisa jadi ia memiliki maksud-maksud tertentu atau tersembunyi.

Ada umur ada rezeki
Artinya: Selama masih hidup rezeki dari Tuhan selalu ada.

Adakah air dalam tong itu berkocak, melainkan air yang setengah tong itu juga yang berkocak
Artinya: Orang yang pandai, tidak akan sombong hanya orang yang bodoh jua yang mau berbuat demikian.

Adakah dari telaga yang jernih mengalir air yang keruh?
Artinya: Adakah dari mulut orang yang baik keluar perkataan-perkataan yang keji?

Adakah duri dipertajam
Artinya: Apakah ada orang yang menolong untuk memperkuat musuhnya?

Adapun manikam itu jikalau jatuh ke dalam lumpur sekalipun, niscaya tiada akan hilang cahayanya
Artinya: Orang yang berasal baik itu, kalau bercampur dengan orang jahat atau jika ia menjadi orang melarat sekalipun, sifat dan bahasanya akan tetap baik.

Adat air cair, adat api panas
Artinya:
1. Tabiat; sudah demikianlah adanya.
2. Sesuatu itu memiliki sifat masing-masing.

Adat ayam ke lesung, adat itik ke pelimbahan
Artinya:
1. Tabiat yang turun temurun, sukar sekali mengubahnya.
2. Perempuan yang hina itu walaupun mempunyai suami orang baik-baik sifat hinanya sukar sekali hilang.

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah atau lengkapnya "Adat basandi syarak, syarak basandi kitabuLLah, syarak mangato adat mamakai".
Artinya:
1. Hukum adat berdasarkan hukum agama, hukum agama berdasarkan Alquran.
2. Segala perbuatan atau pekerjaan hendaknya selalu mengingat aturan adat dan agama, jangan hendaknya bertentangan antara satu dengan yang lainnya.

Adat diisi lembaga dituang
Artinya: Mengerjakan sesuatu dengan menurut adat kebiasaan yang terpakai.

Adat dunia balas-membalas, syariat palu-memalu
Artinya: Kebaikan hendaknya dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan pula.

Adat hidup tolong-menolong, syariat palu-memalu
Artinya: Dalam kehidupan setiap hari kita haruslah saling tolong menolong.

Adat juara kalah menang, adat saudagar laba rugi
Artinya: Sudah menjadi sesuatu yang lumrah, ada kalanya kita berjaya, ada masanya kita gagal. Janganlah kita berputus asa, tetapi terus mencoba sehingga mendapat kejayaan.

Adat lama pusaka usang
Artinya:
1. Adat atau kebiasaan yang tetap atau tidak berubah sejak dahulu hingga sekarang.
2. Adat yang tidakberubah-ubah sejak dahulu.

Adat menyabung, adat gelanggang
Artinya: Peraturan.

Adat muda menanggung rindu, adat tua menahan ragam
Artinya:
1. Masa muda dan baru semua rasanya indah, apabila sudah lama dan tua semua rasanya siksa.
2. Tiap-tiap orang harus sudah menerima sesuatu yang sudah jamaknya/sewajarnya.
3. Orang yang tertimpa sesuatu san tak dapat dielakkan, harus sabar.

Adat pasang berturun naik
Artinya: Nasib seseorang tidak selalu tetap, senang dan susah silih berganti.

Adat periuk berkerat, adat lesung berdedak
Artinya: Tidak ada manusia yang sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangan.

Adat rimba raya, siapa berani ditaati
Artinya: Kehidupan manusia yang menggunakan kekerasan atau kepuasan saja, dan tidak menggunakan akal.

Adat sepanjang jalan, cupak sepanjang betung
Artinya:
1. Setiap perbuatan ada aturannya sendiri.
2. Setiap negeri mempunyai kebiasaannya sendiri, jangan memaksakan adat kita kepada orang negeri lain.

Adat teluk timbunan kapal, adat gunung tepatan kabut
Artinya: Bila meminta hendaknya kepada orang yang kaya, dan bila bertanya hendaknya kepada orang pandai.

Air beriak tanda tak dalam
Artinya:
1. orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu.
2. orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya.

Air besar batu bersibak
Artinya: Bila terjadi perselisihan antara dua kaum atau bangsa, maka dua orang yang bersahabat antara kedua kaum atau bangsa tersebut biasanya akan memihak pada kaum atau bangsanya masing-masing.

Air cucuran jatuhnya ke pelimbahan juga
Artinya:
1. Perihal tabiat seseorang yang tak pernah bisa diubah.
2. Sifat atau budi pekerti anak biasanya mengikuti sifat atau budi pekerti orang tuanya (biasanya mengenai hal yang kurang baik).

Air diminum serasa duri dapar
Artinya:
1. suasana hati yang sangat bersedih.
2. orang yang patah hati ditinggal kekasih.

Air ditetak takkan putu
Artinya: Orang berkeluarga tak dapat dibuat bermusuhan selama-lamanya.

Air jernih ikannya jinak
Artinya: Negeri yang aman makmur dan penduduknya ramah-ramah terhadap orang asing/pendatang.

Air mata jatuh ke perut
Artinya: Sangat bersedih hati tetapi ditahan/disimpan saja.

Air orang disauk, ranting orang dipatah, adat orang diturut
Artinya: Kita hendaknya menurutkan adat (kebiasaan) negeri atau daerah masing-masing.

Air pun ada pasang surutnya
Artinya: Untung dan malang itu berganti-ganti; tak selamanya senang.

Air sama air kelak menjadi satu, sampah itu ke tepi juga
Artinya: Bila terjadi perselisihan keluarga, akan mudah berbaik kembali, atau bersatu lagi.

Air susu dibalas dengan air tuba
Artinya: Perbuatan baik terhadap seseorang dibalas dengan perbuatan jahat.

Air tenang menghanyutkan
Artinya:
1. Orang yang pendiam biasanya memiliki banyak pengetahuan.
2. Perempuan yang pendiam itu biasanya menarik perhatian banyak orang.

Air tenang jangan disangka tiada buayanya
Artinya: Orang pendiam jangan disangka penakut.

Air udik sungai semua teluk diranai
Artinya: Orang boros yang ketika sedang mempunyai uang, semuanya hendak dibeli; tidak memilih.

Air yang dingin juga yang memadami api
Artinya: Perkataan yang lemah lembut juga yang dapat menyejukkan hati orang yang sedang marah.

Air yang tenang jangan disangka tak berbuaya
Artinya: Seseorang yang diam tenang jangan dianggap tidak berisi/berilmu.

Akal akar berpulas tak patah
Artinya: Orang yang pandai tak akan mudah terkalahkan dalam perdebatan.

Akal tak sekali tiba, runding tak sekali datang
Artinya: Tak ada sesuatu yang terus menjadi sempurna, mesti secara berangsur-angsur

Akal singkat pendapat kurang
Artinya: Orang yang tidak ada perhatian.

Alah bisa karena biasa artinya
Artinya:
1. Perbuatan buruk menjadi tidak terasa lagi keburukannya bila telah biasa dilakukan (misalnya:berdusta, berjudi, bermabuk-mabukan, berzina, menipu).
2. Segala kesukaran tidak akan terasa lagi apabila sudah biasa.
3. Sesuatu yang pada awalnya dirasakan sulit bila sudah biasa dikerjakan akan menjadi mudah.

Alah limau oleh benalu
Artinya: Orang yang menyusahkan atau merugikan hidup orang tempat dia menumpang.

Alah membeli menang memakai
Artinya: Membeli barang bagus tetapi mahal masih lebih menguntungkan daripada membeli barang murah tapi cepat rusak.

Alah sabung menang sorak
Artinya: Walaupun sudah kalah, namun masih juga berani menyombongkan diri.

Alang berjawab, tepuk berbalas
Artinya: Kebaikan dibalas dengan kebaikan, kejahatan dibalas dengan kejahatan.

Alang-alang berminyak biar licin
Artinya: Mengerjakan sesuatu janganlah setengah-setengah, tetapi bersungguh-sungguhlah agar tercapai maksud dan tujuan.

Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat
Artinya: Anak orang hina dina dapatkah menjadi orang baik-baik?

Anak cantik, menantu molek
Artinya: Keuntungan yang banyak/berganda-ganda.

Anak dipangku dilepaskan, beruk di rimba disusukan
Artinya: Selalu mengurusi urusan orang lain tanpa menghiraukan urusan sendiri.

Anak anjing bolehkah menjadi anak musang jebat
Artinya: Anak orang hina dina dapatkah menjadi orang baik-baik?

Anak dipangku, kemenakan (keponakan) dibimbing
Artinya: Baik anak kandung maupun anak kaum kerabat harus tetap diperhatikan.

Anak harimau tidak akan jadi anak kambing
Artinya: Anak orang besar biasanya menjadi orang besar juga.

Anak polah bapa kepradah
Artinya: Apa-apa yang dilakukan oleh seorang anak, imbasnya pasti orang tua yang menanggung.

Anak seorang, penaka tidak
Artinya: Seorang anak tunggal yang sangat dimanjakan karena orang tuanya sangat takut kehilangan anak semata wayang.

Angan-angan mengikat tubuh
Artinya: Angan-angan atau khayalan yang menyusahkan diri sendiri saja.

Angan lalu paham tertumbuk
Artinya: Menurut hemat pikiran dapat dilakukan, namun ketika pelaksanaannya ternyata tidak mudah, sehingga kehilangan akal.

Angin tak dapat ditangkap, asap tak dapat digenggam
Artinya: Rahasia tak selamanya dapat disembunyikan, suatu saat akan terbongkar juga.

Angin yang berputar, ombak yang bersabung
Artinya: Kesukaran yang maha hebat.

Angkuh terbawa, tampan tinggal
Artinya: Orang yang suka bersolek dan berlaga seperti orang cantik/tampan padahal tidak sesuai dengan dirinya.

Anjing diberi makan nasi, bilakah kenyang
Artinya: Orang yang loba, rakus dan tamak tidak pernah puas dengan keuntungan yang diperolehnya.

Anjing ditepuk, menjungkit ekor
Artinya: Orang yang tidak berbudi, jika dihormati menjadi sombong.

Anjing galak berani babi
Artinya: Bertemu lawan yang sama-sama berani.

Anjing menggongong, kafilah berlalu
Artinya: Membiarkan orang lain berbicara, mencemooh atau mempergunjingkan seseorang. Tetapi janganlah kita hiraukan, biarkan saja.

Anjing mengulangi bangkai
Artinya: Lelaki bejat yang tak bosan-bosannya mendatangi perempuan jalang (pelacur).

Anjing menyalak takkan menggigit
Artinya: Orang yang kelihatannya galak biasanya tidak berbahaya.

Antah berkumpul sama antah, beras sama beras
Artinya: Setiap orang akan berusaha mencari teman/orang yang setingkat, sekedudukan atau sederajat dengan dirinya.

Apa yang ditanam itulah yang tumbuh
Artinya: Kejahatan akan mendapat balasan kejahatan sedangkan kebaikan akan mendapat balasan kebaikan pula.

Api kecil baik padam
Artinya: Basmilah/perangilah kejahatan tatkala wujudnya masih kecil.

Api padam puntung berasap
Artinya: Keputusan telah dijatuhkan lalu datang dakwaan baru lagi.

Api padam puntung hanyut
Artinya: Perkara/cerita sudah selesai; tak ada lanjutannya lagi.

Arang habis besi binasa
Artinya: Sia-sia, walaupun telah mengeluarkan banyak biaya/usaha.

Arang itu jikalau dibasuh dengan air mawar sekalipun tidak akan putih
Artinya: Orang yang sangat jahat sebagaimanapun dinasehati tidak akan berubah kelakuannya.

Arang tersapu dimuka
Artinya: Beroleh malu.

Asal ada, kecil pun pada
Artinya:
1. Lebih baik mendapat sedikit daripada tidak sama sekali.
2. Kalau tak dapat rezeki banyak cukupkan dengan sedikit.

Asal ayam ke lesung, asal itik ke pelimbahan
Artinya:
1. Tabiat yang turun temurun, sukar sekali mengubahnya.
2. perempuan yang hina walaupun bersuamikan orang baik-baik sifat hinanya sukar sekali untuk diubahnya.

Asal insang, ikanlah
Artinya: Orang yang tidak memilih-milih pekerjaan atau istri.

Asam di gunung garam di laut bertemu dalam satu belanga
Artinya: Jodoh seseorang bisa saja berasal dari tempat yang jauh, tetapi bertemu juga.

Atap ijuk perabung timah
Artinya:
1. Dua perkara yang sepadan/cocok.
2. Anak dengan menantu sepadan.

Atap ijuk perabung upih
Artinya:
1. Dua perkara yang tidak sepadan/tidak cocok.
2. Anak dengan menantu tidak sepadan.

Awak kalah gelanggang usai
Artinya: Sial sekali; tidak mempunyai kesempatan untuk membalas kekalahan.

Awak rendah sangkutan tinggi
Artinya: Besar belanja atau pengeluaran daripada pendapatan/penghasilan.

Awak sakit daging menimbun, sakit kepala panjang rambut
Artinya: Menyembunyikan kesenangan hidup dari pandangan orang.

Ayam berinduk, sirih berjunjung
Artinya: Kalau bekerja bersama-sama sebaiknya ada yang memimpin.

Ayam bertelur di atas padi mati kelaparan
Artinya: Orang yang bersuamikan/beristrikan orang kaya namun hidupnya tetap susah juga. orang yang menderita di tempat yang berkelimpahan.

Ayam ditambat disambar elang
Artinya: Sial sekali, istri/tunangan dilarikan orang.

Ayam hitam terbang malam
Artinya: Perkara/persoalan yang gelap, sukar sekali ditelusuri dan diperoleh keterangan.

Ayam menang kampung tergadai
Artinya: Kesialan yang tak tanggung-tanggung; sangat sial.

Ayam putih terbang siang
Artinya: Perkara/persoalan yang sudah jelas bukti-buktinya.

Sumber : http://www.puisikita.com/2011/11/kumpulan-peribahasa-indonesia-kata.html?m=1